Buku yang aku pilih kali ini sering berseliweran di beranda media sosial. Saking seringnya, aku jadi penasaran, kira-kira ada hubungan apa mie ayam dan kematian? Dengan harga yang cukup mahal, Rp. 93.000 mungkin karena laris jadinya dimahalin. Aku memilih buku ini karena judulnya yang menggunakan makanan favorit kalangan pira gak kebagian cinta, "Mie Ayam.”
Novel Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati punya cerita yang biasa saja. Ada laki-laki berumur 37 tahun yang ingin makan mie ayam sebelum mati. Tapi itu cuma premis, cerita sebenarnya membahas bagaimana perasaan orang-orang yang berhasil sembuh dari depresi akut (DDS) lewat cerita perjalanan tokoh utama, "Ale, pekerja kantoran di Jakarta.”
Brian khrisna memberi pesan secara langsung ke dalam cerita. Setiap tokoh pembantu menjadi refleksi untuk tokoh utama dan pembaca. Artinya, pembaca gak perlu capek-capek memahami pesan yang terkandung dalam cerita, alias mudah dibaca. Seperti kutipan di bawah ini:
"Demi menyelamatkan kita dari yang salah, terkadang Tuhan akan mematahkan kita sepatah-patahnya.”
Kalau dipikir-pikir, Saat quarter of crisis, kita sering merasa sendirian, hancur, bingung, seakan-akan dunia gak mendukung. Untuk melewati kehidupan itu, kita bukan hanya perlu berpikir positif saja, melainkan mampu menerima itu semua.
Menurutku, cerita Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati terlalu klise. Namun, punya penulisan yang enak dibaca karena mengggunakan kalimat aktif. Dengan kalimat aktif, pembaca mudah untuk mengkhayal secara cepat. Di awal babak pun kita sudah disuguhi dengan latar belakang kegelisahan menjadi dewasa, cocok buat kamu yang lagi menjalani kehidupan dewasa. Seperti mengisyaratkan bahwa semua orang dewasa punya masalah dan sering overthinking.
Tulisan yang enak dibaca dan cerita yang mudah dimengerti, membuat novel ini habis dalam sekali duduk,. Ada sekitar 200-an halaman, setiap bab sudah menetapi janji kaidah penulisan novel. Pelajaran yang diangkat sebenarnya juga banyak. Ada beat yang menyinggun novel, "Cantik Itu Luka.” Terus juga ada tokoh pembantu yang diambil dari novel Brian lainnya, "Bandung Menjelang Pagi.”
Entah kenapa, setiap pesan yang disampaikan lewat cerita kurang jleb. Gak ada kejadian yang membuatku ngomong, gelo. Cara menghubungkan antar babak juga terlalu sempit, walaupun ketika beranjak dari status quo cerita cukup baik. Scene yang aku sukai adalah kerupuk bangka orang tua.
Novel Seporti Mie Ayam Sebelum Mati karya Brian Khrisna, aku beri nilai 2/5. Selain itu aku juga mencatat beberapa kutipan:
"Toh selama ini aku selalu mencemooh takdir-Nya karena telah membiarkan aku hidup depresi selama puluhan tahun.”
"... Dia nulis tentang gue satu kalimat doang, Ibu seorang pelacur, dan Ujang sayang ibu.”
"... gak ada yang berani keluar dari tepat ini, apalagi kalau wajah lu cantik atau badan lu bagus, Di sini, jadi cantik itu luka.”
"Hidup setelah pernikahan adalah lomba bertahan hidup, Bukan lagi ajang lomba siapa yang paling bahagia.”
” Baru dikasih ujian dikit saja sudah berani memojokkan Tuhan.”
Itu saja, semoga hidup kita selalu diberikan kekuatan seperti Ultraman. Makasih semua...
Buku apa yang harus aku review?